Koperasi Angkutan Laut "Karya Bahari adalah kelompok usaha masyarakat yang ada di Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara, dengan jumlah anggota tetap sebanyak 52 Orang dengan usaha yang dijalankan adalah jasa angkutan laut

Bermula dari kelompok nelayan dari tiga gili (Git Air, Gili Meno, dan Gili Trawangan) yang sekalian melaut melakukan pengangkutan penumpang dari tiga Gili ke Bangsal dan sebaliknya dengan sistem yang tidak teratur dan sering kali menimbulkan permasalahan antar nelayan-nelayan tersebut.

Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang muncul tersebut dan melihat potensi besar dari angkutan laut menuju tiga Gili maka muncullah inisiatif untuk menyatukan kelompok nelayan tersebut di bawah naungan Koperasi sehingga kegiatan mengangkut penumpang bisa di atur dan di kelola dengan baik sehingga mendapatkan hasil yang maksimal dan bermanfaat secara merata bagi semua anggota.

Kemudian oleh orang-orang yang kami sebut sebagai perintis Koperasi Karya Bahari yaitu Bapak Abdul Karim, Bapak Abdullah dt., Bapak H. Rifai mengupayakn untuk memenuhi persyaratan-persyaratan membentuk organisasi tersebut yang dalam perjalanannya tidak mudah, para perintis tersebut menemui berbagai kendala diantaranya yaitu menerima banyak penolakan dari masyarakat. Mungkin pada saat itu masyarakat beranggapan bahwa hasil dari menjadi nelayan lebih menjanjikan bagi mereka dan tidak yakin bahwa koperasi yang dibentuk ini akan maju, karena masyarakat pada saat itu kebanyakan non pendidikan dan melihat banyak koperasi-koperasi yang dibentuk khususnya di pemenang pada saat itu tidak berjalan lancer,

Pada tahun 1989, para perintis berhasil mengumpulkan 32 anggota dengan cara mendatangi masyarakat (anggota) langsung dari rumah kerumah masing-masing orang untuk ditawari menjadi anggota dan terus mencoba untuk melengkapi syarat-syarat untuk. pendirian koperasi. Adapun biaya yang timbul untuk kepengurusan pendirian koperasi tersebut di biayai dari dana pribadi oleh para perintis itu sendiri.

Sambil menunggu proses pengurusan ijin Kopersi Karya Bahari melakukan kegiatan usahanya yakni mengangkut penumpang dari Bangsal menuju tiga Gili dan sebaliknya dengan sistem yang lebih teratur dan permasalahan-permasalahan yang sering timbul sebelumnya sedikit demi sedikit mulai berkurang. Pada awal beroperasi penjualan tiket Koperasi Karya Baharı dijalankan oleh Syahbandar setempat, kemudian seiring berjalan waktu dan mengingat ini adalah usaha Koperasi Karya Bahari maka kegiatan penjualan tiket diambé alih oleh anggota Koperasi Karya Bahari dan dijalankan kembali lagi oleh anggota Koperasi Karya Bahan. Dalam menjalankan kegiatan usaha Koperasi Karya Bahari tetap

mengikuti aturan pemerintahan, Koperasi Karya Bahari membayar luran Jasa Raharja dan izin berlayar pada kepala Syabandar pada saat itu yaitu Bapak Sekartaji Anwar.

Karena ketidak pahaman para perintis untuk penerbitan izin pendirian Koperasi, maka para perintis menemui bapak camat tanjung pada saat itu yaitu Bapak Drs. H. Amrullah Al, SH. Dan bapak camat memediasi para perintis untuk bertemu langsung dengan Bupati Lombok Barat pada saat itu, yaitu bapak Drs. H. Mudjitahid. Setelah bertemu dengan bapak Bupati para perintis menceritakan apa yang mereka alami dalam upaya upaya mereka untuk mendirikan Koperasi, dan bapak Bupati sangat terbuka dan mendukung penuh upaya-upaya dari para perintis untuk mendirikan koperasi, terbukti dari kunjungan bapak Bupati ke Gili Air untuk meninjau langsung ke masyarakat.

Setelah mendapatkan dukungan dari berbagai pihak dan bapak Bupati, akhirnya pembentukan Koperasi dapat dilaksanakan pada tanggal 15 Februari 1990 dan mendapatkan pengesahan badan hukum No. 833/BH/XXII pada tanggal 1 Nopember 1990. Dengan beranggotakan pada saat itu sebanyak 32 anggota dan menunjuk beberapa orang sebagai pengurus sementara pada waktu itu dengan susunan sebagai berikut:

Ketua                    : Abdul Karim

Wakil Ketua         : Abdullah dt.

Sekretaris             : H. Rifai

Wakil Sekretaris  : Rahmat Hadji

Bendahara            : H. Husni

Dalam operasional, sampan-sampan yang digunakan untuk kegiatan usaha adalah

sampan-sampan nelayan yang sedikit demi sedikit di renovasi menjadi sampan angkutan

penumpang dan barang yang lebih layak, dan terus dilakukan perbaikan sehingga sesuai

dengan ketentuan dari kantor Syabandar setempat dan telah memperoleh izin melakukan

penyebrangan ke tiga Gill (Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gai Air)

Dalam perkembangannya tiga Gili sebagai tujuan wisata mengalami kemajuan yang sangat pesat, sehingga tamu baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara banyak yang datang berkunjung, Koperasi Karya Bahari selaku penyedia jasa ngkutan laut di tuntut untuk meningkatkan pelayanan sebaik-baiknya.

Akan tetapi dalam perjalanannya koperasi mendapatkan masalah yakni masih adanya kelompok-kelompok lain diluar anggota yang mengangkut penumpang tidak melalui koperasi sehingga timbul permasalahan lagi di lapangan. Adapun usaha untuk menyelesaikan masalah tersebut, yaitu dengan merangkul kelompok-kelompok tersebut untuk menjadi anggota Koperasi Karya Bahari. Sehingga pada tahun 1993 Koperasi Karya

15 nerintahan, Koperasi Karya Bahari membayar luran Jasa Raharja dan

pala Syabandar pada saat itu yaitu Bapak Sekartaj Anwar

pemerintahan, Koperasi Karya Bahari membayar luran Jasa Raharja dan

pala Syabandar pada saat itu yaitu Bapak Sekartaj Anwar

 Karena ketidak pahaman para perintis untuk penerbitan izin pendirian Koperasi, maka para perintis menemui bapak camat tanjung pada saat itu yaitu Bapak Drs. H. Amrullah Al SH. Dan bapak camat memediasi para perintis untuk bertemu langsung dengan Bupati Lombok Barat pada saat itu, yaitu bapak Drs. H. Mudjitahid. Setelah bertemu dengan bapak Bupati para perintis menceritakan apa yang mereka alami dalam upaya- upaya mereka untuk mendirikan Koperasi, dan bapak Bupati sangat terbuka dan mendukung penuh upaya-upaya dari para perintis untuk mendirikan koperasi, terbukti dari kunjungan bapak Bupati ke Gili Air untuk meninjau langsung ke masyarakat.

Setelah mendapatkan dukungan dari berbagai pihak dan bapak Bupati, akhanya pembentukan Koperasi dapat dilaksanakan pada tanggal 15 Februari 1990 dan mendapatkan pengesahan badan hukum No. 833/BH/XXII pada tanggal 1 Nopember 1990. Dengan beranggotakan pada saat itu sebanyak 32 anggota dan menunjuk beberapa orang sebagai pengurus sementara pada waktu itu dengan susunan sebagai berikut:

Ketua

Abdul Karim

Waxt Ketua Abdullah di

Sekretaris

H. Rital

Wakil Sekretaris

Rahmat Hadji

Bendahara

H. Husni

Dalam operasional, sampan-sampan yang digunakan untuk kegiatan usaha adalah sampan-sampan nelayan yang sedikit demi sedikit di renovasi menjadi sampan angkutan penumpang dan barang yang lebih layak, dan terus dilakukan perbaikan sehingga sesuai dengan ketentuan dari kantor Syabandar setempat dan telah memperoleh izin melakukan penyebrangan ke tiga Gill (Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air)

Dalam perkembangannya tiga Gili sebagai tujuan wisata mengalami kemajuan yang sangat pesat, sehingga tamu baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara banyak yang datang berkunjung, Koperasi Karya Bahari selaku penyedia jasa ngkutan laut di tuntut untuk meningkatkan pelayanan sebaik-baiknya.

Akan tetapi dalam perjalanannya koperasi mendapatkan masalah yakni masih adanya kelompok-kelompok lain diluar anggota yang mengangkut penumpang tidak melalui koperasi sehingga timbul permasalahan lagi di lapangan. Adapun usaha untuk menyelesaikan masalah tersebut, yaitu dengan merangkul kelompok-kelompok tersebut untuk menjadi anggota Koperasi Karya Bahari. Sehingga pada tahun 1993 Koperasi Karya Bahari mengalami penambahan anggota sebanyak 20 orang dan sampai saat ini anggota Koperasi Karya Bahari berjumlah 52 Orang.

Kemudian pada tahun 1995 koperasi jasa angkutan laut Karya Baharı telah melakukan perubahan anggaran dasar, yang disesuaikan dengan adanya perubahan undang-undang koperasi No. 12 tahun 1967 tentang pokok-pokok perkoperasian menjadi undang-undang No.25 tahun 1992 tentang perkoperasian dengan perubahan badan hukum No 833a/BH/PAD/kwk.23//111/95 tanggal 3 Agustus 1995. Koperasi Angkutan Laut "Karya Bahari adalah kelompok usaha masyarakat yang ada di Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara, dengan jumlah anggota tetap sebanyak 52 Orang dengan usaha yang dijalankan adalah jasa angkutan laut

Related Blog

Find The Best Places

Gili Trawangan

Gili Trawangan adalah salah satu dari Tiga Gili yang ada di bagian barat laut Pulau Lombok, bersama dengan Gili Air dan Gili Meno atau yang juga disebut sebagai Pesona Gili Tramena (Trawangan, Meno, dan Air).

Gili Meno

Gili Meno adalah salah satu dari tiga pulau kecil, selain Gili Trawangan dan Gili Air, yang menjadi kawasan wisata bahari. Tempat ini dapat dicapai dari Kota Mataram sekitar 45 menit berkendaraan darat dengan perjalanan melewati Pantai Senggigi yang berlatarkan pemandangan pantai yang menakjubkan serta hutan lindung.

Gili Air

Gili Air merupakan salah satu dari tiga pulau gili terkenal di Lombok, yaitu Gili Trawangan, dan Gili Meno. Ketiga pulau ini terkenal dengan keindahan pantainya, maka tak heran apabila Gili Air menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Lombok.

Koperasi Angkutan Laut “Karya Bahari”

Informasi Penyebrangan